Sabtu, 17 April 2010

Jogja Masih Sekadar Kota Singgahan

Sabtu, 17 April 2010, 16:43 WIB
Joko Widiyarso - GudegNet


Saat ini, sebagai kota pariwisata, Jogja masih dalam kategori sebagai kota singgahan oleh sejumlah wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Tujuan utama mereka sebagian besar masih didominasi ke pulau Bali.

"Sampai sekarang Yogyakarta masih dianggap sebagai tempat singgah semata bagi wisatawan asing," kata Regional Director of Sales and Marketing Accor Yogyakarta Hotels, Aneeta Dwi di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Sabtu (17/4).

Untuk itu, Aneeta menyatakan bahwa seluruh pihak yang terkait dengan pariwisata Jogja harus bekerjasama untuk menyamakan visi dalam tujuannya dalam mempromosikan pariwisata Jogja yang mungkin saja tidak kalah dengan Bali.

"Harus ada inovasi pariwisata di Jogja. Paling tidak kita bisa menambah waktu tinggal wisatawan ke Jogja yang rata-rata hanya selama tiga hari saja," paparnya.

Menurutnya, secara umum potensi pariwisata Jogja tak kalah dengan Bali. "Jogja punya Candi dan sekarang ini yang mulai banyak diminati oleh wisatawan yaitu desa wisata," ujarnya seraya menyatakan bahwa faktor keamanan adalah faktor yang paling penting bagi wisatawan.

Sementara itu sejumlah pihak travel agent yang tergabung adalah Asosiasi Biro Perjalanan Wisata atau Association of the Indonesia Tour & Travel Agency (ASITA) DIY menggelar kegiatan 'Coffee Morning' yang merupakan ajang berkumpul dan berdialog antara pihak biro perjalanan perjalanan dan hotel.

Salah satu pencetus 'Coffee Morning', Andri Sasmita menyatakan kegiatan tersebut sangat penting bagi kedua belah pihak yakni biro perjalanan wisata dan hotel terkait dengan bagaimana mendatangkan dan melayani wisatawan yang berkunjung ke Jogja.

"Event ini sebetulnya berawal dari ngobrol biasa, namun ternyata dampak multipliernya cukup luas, hingga sering sampai transaksi antar pelaku bisnis travel dan hotel," ujar pria yang juga jadi pengurus ASITA DIY tersebut.

Andri menyatakan, sinergi antar pelaku wisata merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan, apalagi oleh kalangan travel agent. Saat ini, hampir 85 persen wisatawan yang menuju Jogja, menurutnya berasal dari travel agent. "Pemasaran sebaiknya tidak dilakukan sendiri-sendiri, lebih baik bersama-sama karena lebih efektif dalam hal jaringan," paparnya.

Andri yang juga sebagai Direktur Operasional Java Travel mengaku industri pariwisata di Jogja cukup prospektif. "Wisatawan asing ke Yogyakarta masih bagus, sekarang dari Eropa juga mulai banyak, termasuk pasar yang baru dari Rusia meski kebanyakan masih one day trip, ujar pelaku wisata yang telah terjun dalam dunia travel sejak tahun 1998.

Tahun lalu saja, dari catatanya, tahun 2008 lalu wisatawan asal Spanyol tercatat sebanyak 120 arrival, dan meningkat menjadi 156 arrival di tahun 2009. Tahun ini ia memprediksikan perkembangannya hampir sama dengan tahun lalu, meski terjadi keterlambatan reservasi akibat momen internasional yang terjadi, termasuk Piala Dunia di Afrika Selatan.



http://gudeg.net/id/news/2010/04/5484/Jogja-Masih-Sekadar-Kota-Singgahan.html